Titik Nol & Exit Tol Gantar: FOSMA Inbar dan Bupati Lucky Hakim Sepakat Bangkitkan Indramayu Barat!

Indramayu, 31 Mei 2025 # Forum Silaturahmi Masyarakat (FOSMA) Indramayu Barat menggelar pertemuan silaturahmi dengan Bupati Indramayu, Lucky Hakim, yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini menjadi titik awal penting dalam memperkuat sinergi antara masyarakat Indramayu Barat dengan pemerintah daerah, demi mewujudkan pemerataan pembangunan dan penguatan identitas wilayah.

Acara yang berlangsung dari pukul 16.00 hingga 17.30 WIB ini dihadiri oleh 20 orang pengurus FOSMA Inbar, termasuk di dalamnya pembina, ketua, sekretaris, bendahara, serta para deklarator dari 10 kecamatan. Turut hadir pula Asisten Daerah (Asda) 1, Drs. H. Jajang Sudrajat dan Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem), Iing Koswara, S. STP.,M.Si., sebagai perwakilan pemerintah daerah dalam mendampingi Bupati.

Bacaan Lainnya

Ketua FOSMA Inbar, H. Abdulrahman, S.E., menyampaikan bahwa FOSMA hadir untuk mengawal aspirasi masyarakat dan mendukung visi-misi Bupati Indramayu dalam mewujudkan “Indramayu Reang”. Ia juga menekankan pentingnya pembangunan Monumen Titik Nol Indramayu Barat dan Exit Tol Gantar sebagai fondasi pengembangan wilayah barat.

“Kami siap menjadi mitra strategis pemerintah daerah. Monumen Titik Nol adalah simbol kebangkitan wilayah barat, sementara Exit Tol Gantar adalah akses kehidupan ekonomi yang harus segera diwujudkan,” ungkap H. Abdulrahman.

Sementara itu, Bupati Indramayu Lucky Hakim menyambut baik aspirasi yang disampaikan oleh FOSMA. Ia menegaskan komitmennya untuk segera mewujudkan pembangunan Titik Nol sebagai bagian dari janji politiknya.

“Insya Allah saya sendiri yang akan meletakkan batu pertama pembangunan Titik Nol Indramayu Barat. Ini janji kampanye saya, dan saya akan tunaikan,” ujar Lucky Hakim.

Terkait pembangunan Exit Tol Gantar, Bupati Lucky menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan MoU dengan sejumlah investor yang siap membangun pabrik di kawasan tersebut, sekaligus mendukung pembangunan akses tol sebagai infrastruktur vital.

“Sudah ada investor yang menandatangani MoU. Mereka berkomitmen membangun industri sekaligus mendorong percepatan pembangunan exit tol. Ini menjadi lompatan besar untuk wilayah barat,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dewan Pembina FOSMA Inbar, Prof. A. Junaedi Karso yang di dampingi H. Drs, Heri Sudjati, MM., H. Uryanto Hadi, SH, SE., turut memberikan pandangan strategis mengenai arah pembangunan Indramayu Barat. Ia menekankan pentingnya pendekatan pembangunan yang berbasis potensi lokal, pendidikan, dan kemandirian ekonomi masyarakat, tentunya tidak menabrak hukum agama (Syariat agama Islam) dan basis budaya lokal yang berazazkan solus popülist suprema lex asto Indramayu.

“Moto asas pembangunan nasional sesungguhnya adalah “Menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.” Moto ini juga tercermin dalam tujuan pembangunan nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia”  tegas Prof. A, Junaedi Karso.

Pertemuan ini diakhiri dengan kesepahaman bersama bahwa sinergi antara masyarakat dan pemerintah adalah fondasi utama dalam membangun Indramayu yang lebih adil dan merata. FOSMA Inbar berkomitmen terus mengawal, mendampingi, dan menjadi jembatan antara warga dan pemerintah demi tercapainya Indramayu Barat yang sesuai dengan Indramayu REANG ( Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman dan Gotong Royong)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *