DPRD Indramayu Siap Kawal Aspirasi Warga Soal Kerusakan Infrastruktur Akibat Proyek Salamdarma

Indramayu # Konflik Proyek Bendungan Salamdarma: Warga Bugis Tua Protes, DPRD Indramayu Turun Tangan

Ketegangan antara warga Desa Bugis Tua, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu dengan kontraktor proyek Bendungan Salamdarma menjadi perhatian publik. Warga bahkan sempat melakukan aksi demonstrasi di Kantor PT Nindya Karya di Desa Jatireja, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang.

Bacaan Lainnya

Masalah ini dipicu oleh kerusakan jalan dan jembatan di lingkungan warga akibat dampak pengerjaan proyek tersebut. Hal ini membuat aktivitas masyarakat terhambat, sehingga memunculkan aksi protes yang semakin meluas.

DPRD Indramayu Gelar Kunjungan Lapangan

Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari Komisi II dan Komisi IV merespons aspirasi masyarakat dengan melakukan kunjungan lapangan ke lokasi proyek pada Kamis (09/1/2025).  Anggota Komisi II DPRD, Edi Fauzi, menegaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung progres pembangunan yang menjadi penyebab gejolak di masyarakat.

“Seperti yang kita lihat bersama, memang dampak lingkungannya ada, terutama akses jalan yang rusak. Hal ini jelas menghambat aktivitas masyarakat yang melewati jalan ini,” ungkap Edi Fauzi.

Dari hasil diskusi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, diketahui bahwa tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan jalan yang rusak akibat proyek tersebut.

“Pak Kepala BBWS menyampaikan langsung bahwa tidak ada anggaran dan katanya bukan kewenangan mereka. Malah mendorong agar menggunakan Dana Desa,” ujar Edi.

Kritik terhadap Sikap BBWS

Edi Fauzi, yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Indramayu, menyayangkan sikap BBWS yang dianggap kurang proaktif dalam menangani dampak lingkungan.

“Padahal perbaikan ini bisa saja dilakukan dengan kebijakan bersama. Panggil pihak yang berwenang, duduk bersama, dan selesaikan masalah ini. Kami akan terus mengawal aspirasi masyarakat,” tegasnya.

Proyek Rp130 Miliar: Syphon dan Kantung Lumpur

Proyek revitalisasi Bendung Salamdarma merupakan bagian dari paket pekerjaan No Regret DI. Jatiluhur dengan total anggaran sebesar Rp130 miliar. Proyek ini mencakup dua pekerjaan utama, yakni pembangunan syphon (saluran air bawah sungai) untuk mengatasi kekurangan suplai air irigasi, serta desilting basin (kantung lumpur) guna mencegah sedimentasi sungai.

Proyek ini dikerjakan oleh PT Nindya Karya dan dijadwalkan selesai pada pertengahan tahun 2025. Namun, dampaknya terhadap infrastruktur di sekitar lokasi terus menjadi polemik yang membutuhkan perhatian serius.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *