Menuju Lumbung Pangan Nasional! Jatim Pacu Produksi Beras hingga 2 Juta Ton Tambahan

Surabaya #Dalam rangka menyambut Hari Pers Nasional 2025 dan Hari Ulang Tahun ke-79 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, PWI Jatim menggelar diskusi bertajuk “Jawa Timur Menuju Swasembada Pangan Nasional 2027” di Surabaya 25 Februari 2025.

Dalam diskusi ini, terungkap bahwa Provinsi Jawa Timur menargetkan tambahan produksi beras sebesar 2 juta ton pada 2025, sebagaimana yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian RI.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Jatim, Heru Suseno, mengungkapkan bahwa target ini merupakan tantangan besar, mengingat produksi beras Jatim pada 2024 sudah mencapai 5,3 juta ton.

“Kami berupaya keras memenuhi target tambahan produksi beras konsumsi sejumlah 2 juta ton dari produksi 2024 sebanyak 5,3 juta ton,” ujar Heru dalam diskusi yang juga menghadirkan Sekretaris Bappeda Jatim, Andika P. Herlambang, dan Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim.

Strategi Intensifikasi Pertanian

Menurut Heru, peningkatan produksi ini akan ditempuh melalui intensifikasi pertanian, karena luas lahan sawah di Jatim sudah tidak memungkinkan untuk diperluas lebih jauh.

“Dari luas lahan tanaman padi 1,62 juta hektare, petani Jatim mampu memanen **9,2 juta ton gabah kering giling, setara 5,3 juta ton beras konsumsi. Indeks pertanaman (IP) Jatim saat ini masih 1,95, dan kami akan memacu hingga 2,8 untuk mencapai target tambahan 2 juta ton pada 2025,” jelasnya.

Pentingnya Regulasi untuk Sektor Pertanian

Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, menekankan bahwa pertanian seharusnya menjadi prioritas utama pembangunan dan didukung regulasi yang melindungi anggarannya dari pemotongan.

“Pemerintah seharusnya menempatkan sektor pertanian setara dengan kesehatan dan pendidikan. Diperlukan regulasi khusus agar anggaran pertanian tidak terkena pemotongan,” tegas Lutfil.

Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan media dalam mengawal kebijakan pertanian agar tetap menjadi prioritas di tengah dinamika anggaran nasional.

Dukungan Pupuk Subsidi untuk Petani Jatim

Sementara itu, Sri Purwanto, Manajer Penjualan Wilayah Jatim 3 PT Pupuk Indonesia Wilayah 4, menyatakan kesiapan perusahaan dalam mendukung pencapaian target produksi beras Jatim.

“Alokasi pupuk subsidi untuk Jatim pada 2025 meliputi Urea 940.258 ton, NPK 783.424 ton, Kakao 824 ton, dan organik 157.767 ton. Meski jumlah total alokasi ini sedikit lebih rendah dari 2024, PT Pupuk Indonesia masih terbuka untuk menambah alokasi jika diperlukan,” ujarnya.

Langkah ini diharapkan dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas mereka, terutama dengan pemanfaatan teknologi pertanian modern.

Korporasi Pertanian dan Model Hulu-Hilir

Di sisi lain, Taripan, SE., ST., perwakilan Ketua Korporasi Pertanian Jombang, memaparkan konsep hulu-hilir berbasis koperasi multipihak sebagai strategi untuk memperkuat sektor pertanian di setiap kabupaten di Jatim.

Menurutnya, model ini akan membantu petani dalam memperoleh akses permodalan, pendampingan, hingga pasar yang lebih luas, sehingga dapat berkontribusi pada pencapaian swasembada pangan nasional.

Optimisme Menuju Lumbung Pangan Nasional

Dengan kolaborasi berbagai pihak, Jatim optimistis mampu mewujudkan target tambahan produksi beras 2 juta ton pada 2025, sekaligus memperkuat posisinya sebagai lumbung pangan nasional. Keberhasilan ini tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi petani, tetapi juga meningkatkan ketahanan pangan nasional secara keseluruhan.

  •  

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *