Losarang – Indramayu #Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2025 akhirnya membawa angin segar bagi petani di wilayah Pantura, khususnya Indramayu. Harga pembelian gabah kering panen (GKP) yang dipatok minimal Rp6.500 per kilogram oleh pemerintah dinilai mampu menjaga semangat petani sekaligus mendukung misi besar: swasembada beras nasional.
Momentum itu terlihat nyata di Desa Ranjeng, Kecamatan Losarang, pada Selasa (20/5/2025), saat Bulog Indramayu bersama unsur Forkopimcam turun langsung ke lapangan dalam kegiatan serap gabah. Kehadiran mereka bukan sekadar seremoni, melainkan simbol kolaborasi nyata antara pemerintah, petani, dan aparat keamanan.
Camat Losarang, Boy Billy Prima, S.STP, menyampaikan optimismenya saat mendampingi kegiatan tersebut. Ia menyebut bahwa kehadiran pemerintah memberi kepastian harga dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Saya turut bahagia menyaksikan petani kita panen dan menjual gabahnya ke Bulog dengan harga yang layak. Ini yang dibutuhkan mereka, keadilan dan kepastian,” ujarnya.
Senada, Danramil 1611/Losarang, Kapten Sugiyanto, menegaskan bahwa pendampingan TNI merupakan bentuk nyata dukungan terhadap ketahanan pangan nasional.
“Kami ada untuk memastikan kegiatan ini berjalan aman, lancar, dan sukses. Karena pangan adalah isu strategis nasional,” tegasnya.
Dukungan tak hanya datang dari pemerintah sipil dan TNI. Kapolsek Losarang, AKP Hendro Ruhanda, turut menegaskan bahwa Polri berperan penting dalam menjamin keamanan pertanian sejak tanam hingga panen.
“Kita hadir memastikan tidak hanya keamanan fisik, tetapi juga ketenangan batin petani dalam berusaha,” tuturnya.
Bulog: 82 Persen Gabah Sudah Terserap
Poin puncak dari kegiatan ini datang dari Kepala Bulog Indramayu, Sri Wahyuni, yang menyampaikan bahwa pihaknya telah menyerap 82% dari target 141 ribu ton beras.
“Alhamdulillah, progres penyerapan sangat baik. Kami optimistis bisa menuntaskan target kuota sesuai kapasitas gudang,” ungkapnya.
Instruksi Presiden ini bukan sekadar bicara angka dan kuota. Di balik Rp6.500 per kilogram itu, terselip harapan petani untuk dihargai, dilindungi, dan diberdayakan.