Program “Reang Eman Ning Sema”: Indramayu Ajak ASN Jadi Pendamping Lansia

INDRAMAYU # Pemerintah Kabupaten Indramayu resmi meluncurkan program “Reang Eman Ning Sema” sebagai implementasi lokal dari kebijakan prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Barat, “Jabar Nyaah Ka Indung”. Acara peluncuran berlangsung di Aula Ki Tinggil, Setda Indramayu, Jumat (11/4/2025), dan dihadiri oleh jajaran pimpinan daerah, termasuk Wakil Bupati Indramayu Syaefudin yang hadir mewakili Bupati Lucky Hakim. Dilansir dari Diskominfo Indramayu.

Program “Jabar Nyaah Ka Indung” sendiri merupakan inisiatif yang menitikberatkan pada peningkatan kesejahteraan perempuan, khususnya ibu dan lansia, melalui pendekatan kesehatan, pendidikan, dan sosial.

Bacaan Lainnya

Di Indramayu, semangat tersebut dijabarkan melalui kearifan lokal bertajuk “Reang Eman Ning Sema”, yang secara harfiah berarti menyayangi dan menjaga ibu, dengan pelibatan aktif Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pendamping lansia.

Wakil Bupati Indramayu Syaefudin mengatakan: “Program ini sangat mulia karena mengajak kita untuk lebih peduli terhadap ibu dan para lansia. Kita ingin membangun budaya menyayangi orang tua serta menciptakan Kabupaten Indramayu yang ramah lansia.”

Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disduk P3A) Kabupaten Indramayu, Cicih Sukarsih, menambahkan bahwa program ini tidak hanya bersifat bantuan finansial, tetapi juga menghadirkan sistem pendampingan menyeluruh dan jangka panjang.

“Harapannya tidak ada lagi lansia yang terlantar di Indramayu. Lansia harus didampingi agar dapat hidup secara mandiri, produktif, dan kebutuhannya terpenuhi,” tegasnya.

Program ini menyasar sejumlah kelompok lansia, mulai dari lansia mandiri, lansia terlantar, lansia dengan gangguan sosial, hingga keluarga lansia miskin. Saat ini, data menunjukkan bahwa Kabupaten Indramayu memiliki lebih dari 227.000 lansia, dengan komposisi 117.000 perempuan dan 110.000 laki-laki.

Langkah awal program dimulai dengan pendataan calon penerima manfaat, khususnya janda, lansia, dan perempuan kurang mampu yang belum mendapat dukungan dari keluarga. ASN diharapkan bersedia menjadi orang tua asuh bagi minimal satu lansia di sekitar tempat tinggal mereka.

Sebagai bagian dari peluncuran, dilakukan pula penyerahan bantuan simbolis berupa Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), paket sembako, dan kursi roda kepada lansia penerima manfaat. Bantuan ini merupakan bentuk kolaborasi antara Pemkab Indramayu dan BAZNAS Kabupaten Indramayu.

Dengan semangat “Reang Eman Ning Sema”, Pemerintah Kabupaten Indramayu menunjukkan komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang lebih peduli, inklusif, dan manusiawi bagi para lansia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *