“Bapak Aing, Tolong Kami!” Wawan dan Peternak Ayam Indramayu Berdiri di Jalan Pantura Menanti Kang Dedi Mulyadi

Indramayu, 7 Mei 2025  # Siang yang terik, di tengah lalu lintas padat dan debu kendaraan di Jalan Raya Pantura, wilayah Desa Sukra Wetan, Kecamatan Sukra, tiga pria berdiri di pembatas jalan dengan membentangkan spanduk harapan. Di tengah keramaian kendaraan yang melintas, pesan mereka tak bisa diabaikan:

“BAPAK AING, TOLONG KAMI PETERNAK AYAM INDRAMAYU DITIPU PT. STS! MODAL HABIS, HUTANG BANYAK, HARAPAN HANCUR. KAMI BUTUH KEADILAN DAN PERLINDUNGAN.”

Bacaan Lainnya

Salah satu dari mereka adalah Wawan, peternak ayam asal Gabuswetan yang telah mengalami kerugian besar akibat sistem kemitraan yang diduga merugikan dengan PT. Sinar Ternak Sejahtera (PT. STS). Bersama dua rekannya, ia menanti kehadiran Kang Dedi Mulyadi, tokoh yang dijuluki “Bapak Aing”, yang menurut informasi akan melakukan kunjungan kerja ke daerah tersebut hari ini.

“Kami tahu beliau peduli rakyat kecil. Maka kami berdiri di sini, di tengah jalan, supaya beliau bisa lihat sendiri penderitaan kami,” ujar Wawan.

Sudah empat periode peternakan dilalui Wawan dalam sistem kemitraan, namun yang didapat hanyalah kerugian. Bobot ayam rendah, kematian tinggi, dan kandungan pakan yang diduga tidak sesuai label, membuat Wawan dan banyak peternak lainnya kehilangan modal, terlilit utang, dan nyaris putus asa.

“Kami sudah lapor ke DKPP, ke polisi, tapi belum ada hasil. Kami berdiri di sini, bukan untuk rusuh, tapi untuk minta didengar,” tambahnya.

Meski hanya bertiga, keberanian Wawan dan dua kawannya berdiri di pembatas jalan nasional Pantura itu menjadi simbol perlawanan wong cilik yang tak ingin diam lagi. Mereka berharap Kang Dedi berhenti sejenak, membaca spanduk mereka, dan membuka telinga dan hati.

“Kami percaya beliau beda. Kami masih punya sedikit harapan,” pungkas Wawan.

Hari ini Rabu,7 mei 2025, di bawah terik dan hiruk-pikuk kendaraan, tiga peternak kecil berdiri membawa beban derita berdiri menanti Bapak Aing untuk memperoleh keadilan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *