Symposium ECG di Indramayu: Tingkatkan Keilmuan Dokter Hadapi Penyakit Jantung

Indramayu, # Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Indramayu mengadakan acara Symposium dan Workshop in ECG: ACS and It’s Impostor di Aula Hotel Trisula, Sabtu (14/12/2024). Acara ini dihadiri ± 50 peserta, termasuk perwakilan Dinas Kesehatan Indramayu dan para dokter anggota IDI di seluruh Kabupaten Indramayu.

Fokus Acara: Pemahaman ACS dan Penyakit Serupa

Acute Coronary Syndrome (ACS) sering kali sulit dibedakan dengan beberapa penyakit yang memiliki gejala mirip atau disebut impostor. Acara ini mencakup topik seperti:

Bacaan Lainnya
  • Manajemen risiko kematian jantung mendadak.
  • Penutupan LAA.
  • Terapi pacu jantung.
  • Pemahaman ECG dasar.
  • Pedoman manajemen fibrilasi atrium dan gagal jantung kongestif (CHF).

Beberapa impostor ACS yang dibahas meliputi:

Penyakit Kardiologis:

  1. Aritmia.
  2. Perikarditis.
  3. Kardiomiopati.
  4. Diseksi aorta.

Penyakit Non-Kardiologis:

  1. GERD.
  2. Pneumonia.
  3. Pulmonary Embolism.
  4. Pankreatitis.
  5. Kolesistitis.
  6. Osteokondritis.

Diskusi Interaktif dan Pengembangan Keilmuan Dokter

Menurut Ketua Panitia, dr. Haryo Setio, acara ini bertujuan untuk meningkatkan keilmuan dokter dalam mendeteksi dan menangani berbagai penyakit, termasuk ACS dan impostornya.

“Tujuannya adalah pengembangan SDM anggota IDI agar lebih berilmu. Kami ingin mendukung dokter umum agar siap saat melakukan screening masyarakat,” jelas dr. Haryo.

Acara ini juga menjadi bagian dari program tahunan IDI yang rutin diselenggarakan dua kali dalam setahun. Dukungan dari Dinas Kesehatan Indramayu dan kolaborasi dengan Kemenkes menjadi kunci sukses kegiatan ini.

Harapan dan Manfaat bagi Masyarakat

Dr. Haryo berharap, melalui kegiatan ini, para dokter dapat memiliki pemahaman lebih tajam dalam mendiagnosis dan menangani berbagai masalah penyakit. Dengan penguasaan keilmuan yang lebih baik, dokter dapat mendukung program pemerintah dalam melakukan screening kesehatan masyarakat, mulai dari puskesmas hingga praktik dokter mandiri.

Symposium dan workshop ini tidak hanya memperkuat keilmuan dokter tetapi juga mendukung kesehatan masyarakat di Indramayu. Acara seperti ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan pelayanan medis dan deteksi dini berbagai penyakit kritis.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *