Indramayu #Dalam rangka implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pengembangan Kawasan Rebana, Badan Pelaksana Rebana bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) menyelenggarakan Knowledge Co-Creation Program. Program ini melibatkan perencana dari tujuh kabupaten/kota di kawasan Rebana, yaitu Kabupaten Majalengka, Cirebon, Indramayu, Kuningan, Subang, Sumedang, dan Kota Cirebon.
Sebagai bagian dari program ini, perwakilan dari masing-masing daerah akan diberangkatkan ke Jepang dalam rangka Capacity Development for Coordination and Promotion of Regional Development. Kabupaten Indramayu diwakili oleh Sukasa, S.Sos., M.Eng., M.Sc., yang terpilih melalui seleksi ketat sebagai duta Indramayu dalam pengembangan kawasan Rebana.
Indramayu dan Peluang Ekonomi dari Pelabuhan Patimban
Sukasa menjelaskan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan di Kuningan yang menghasilkan Linggarjati White Paper, yakni komitmen pembangunan kawasan Rebana yang disusun oleh 100 perencana kelas dunia. Menurutnya, keberadaan Pelabuhan Patimban dan Bandara Internasional Kertajati menjadi faktor utama yang bisa dimanfaatkan oleh Indramayu untuk mempercepat pertumbuhan ekonominya.
Baca juga : Indramayu Menatap Masa Depan melalui Pembangunan Rebana Metropolitan
Kabupaten Indramayu memiliki potensi besar untuk menarik manfaat dari Pelabuhan Patimban yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pelabuhan ini merupakan proyek strategis nasional yang bertujuan mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok dan meningkatkan konektivitas logistik di Jawa Barat. Untuk itu, Indramayu dapat memanfaatkan peluang ini melalui beberapa langkah strategis berikut:
1. Pengembangan Kawasan Industri dan Logistik
- Membangun Kawasan Industri Terpadu guna menunjang ekspor-impor, terutama di sektor pertanian, perikanan, dan manufaktur.
- Mendorong Investasi dengan menawarkan insentif kepada investor yang membangun fasilitas logistik dan pusat distribusi.
- Mengoptimalkan Lahan Strategis untuk pengembangan industri yang terkoneksi langsung dengan jalur transportasi ke Patimban.
2. Meningkatkan Konektivitas Transportasi
- Pembangunan Infrastruktur Jalan yang menghubungkan Indramayu dengan Pelabuhan Patimban.
- Transportasi Multimoda, seperti jaringan kereta barang untuk mempercepat distribusi logistik.
- Peningkatan Infrastruktur Lokal guna mendukung distribusi hasil produksi daerah.
3. Memaksimalkan Sektor Pertanian dan Perikanan
- Ekspor Hasil Pertanian dan Perikanan melalui Pelabuhan Patimban.
- Membangun Cold Storage dan Pusat Pengolahan untuk meningkatkan daya saing produk ekspor.
- Penguatan UMKM dengan memberikan pelatihan dan akses pasar bagi pelaku usaha kecil.
4. Pengembangan Pariwisata Berbasis Logistik
- Pariwisata Maritim, seperti wisata bahari dan ekowisata di pesisir Indramayu.
- Paket Wisata Terintegrasi, menghubungkan kunjungan ke Patimban dengan destinasi wisata lokal.
5. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM)
- Pelatihan Tenaga Kerja untuk sektor logistik dan industri.
- Pendidikan Vokasi yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha.
6. Menjaga Keberlanjutan dan Lingkungan
- Pembangunan Berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekologi.
- Pengelolaan Limbah guna mencegah pencemaran lingkungan.
7. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Kabupaten Sekitar
- Sinergi dengan Kabupaten Subang dan Cirebon untuk menciptakan kawasan ekonomi terpadu.
- Dukungan dari Pemerintah Pusat terkait infrastruktur, regulasi, dan pendanaan.
8. Strategi Promosi dan Pemasaran
- Promosi Potensi Indramayu melalui pameran dan roadshow investasi.
- Branding Produk Unggulan, seperti beras, ikan, dan hasil pertanian lainnya.
Dengan strategi ini, Indramayu dapat memanfaatkan Pelabuhan Patimban untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, serta mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.
