panturajournalist.com — Pasca pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar, isu mengenai Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berpotensi menjadi Ketua Umum baru partai ini kembali mengemuka. Spekulasi ini muncul di tengah persiapan Partai Golkar untuk menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), yang diperkirakan akan berlangsung segera setelah perayaan HUT RI.
Isu ini bukan kali pertama mencuat. Pada Maret lalu, Presiden Jokowi pernah merespons rumor tentang dirinya yang disebut-sebut akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar. “Saya sementara ini ketua Indonesia saja,” ujar Jokowi dengan santai saat meninjau RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie di Pontianak, Kalimantan Barat.
Desakan agar Jokowi menjadi pemimpin Partai Golkar sebelumnya juga datang dari Ridwan Hisjam, politisi senior dan anggota Dewan Pakar Partai Golkar. Ridwan menilai, rekam jejak Jokowi dalam menjalankan pemerintahan menunjukkan keselarasan dengan ideologi karya kekaryaan yang dianut Golkar. “Saya mengusulkan Pak Jokowi menjadi calon ketua umum Partai Golkar. Apakah dia bersedia? Ya, kembali ke Pak Jokowi,” ungkap Ridwan.
Baca Juga : |
Dengan mundurnya Airlangga, Munaslub Golkar kini menjadi fokus utama untuk menentukan arah kepemimpinan baru. Nama Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM, santer disebut-sebut sebagai kandidat kuat Ketua Umum, sementara Jokowi dikabarkan akan menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Pembina.
Di tengah situasi ini, publik juga dihebohkan dengan beredarnya poster dukungan terhadap Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden terpilih, sebagai bakal calon Ketua Umum Golkar. Poster yang tersebar di berbagai grup WhatsApp tersebut menampilkan Gibran dalam pakaian tradisional Jawa, dengan slogan “Deklarasi Gibran Rakabuming Raka for Ketum Golkar Tahun 2024-2029” serta logo Golkar dan Koalisi Muda Pembaharuan Golkar (KMPG).
Siapa yang akan memimpin Partai Golkar untuk lima tahun ke depan masih menjadi teka-teki. Apakah Jokowi, Bahlil, Gibran, atau nama lain yang akan muncul dalam Munaslub nanti? Waktu yang akan menjawabnya, sementara Partai Golkar terus berbenah dalam menghadapi tantangan politik ke depan.