“Heboh! Rupiah Tiba-Tiba Sentuh Rp8.000 per Dolar AS, BI Beri Penjelasan”

Jakarta  # Publik dikejutkan dengan lonjakan nilai tukar rupiah yang tiba-tiba mencapai Rp8.170 per dolar Amerika Serikat (USD) di layanan Google Finance pada Sabtu, 1 Februari 2025. Angka ini menunjukkan penguatan lebih dari 50% dibandingkan kurs sebelumnya, yang sontak menjadi viral dan trending di media sosial, khususnya platform X (sebelumnya Twitter).

BI Pastikan Kesalahan Sistem Google

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, segera memberikan klarifikasi terkait anomali ini. Menurutnya, nilai tukar tersebut tidak mencerminkan kurs yang sebenarnya dan kemungkinan besar merupakan kesalahan sistem di Google Finance. “Ada permasalahan di Google,” ungkap Destry seraya menunjukkan data resmi dari Bank Indonesia yang mencatat nilai tukar rupiah di kisaran Rp16.300 per dolar AS pada tanggal yang sama.

Bacaan Lainnya

Baca Juga : Heboh Kurs Dollar AS ke Rupiah di Google, Ternyata Ini Penyebabnya!

Senada dengan pernyataan Destry, Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menegaskan bahwa kurs yang tercantum di Google Finance tidak sesuai dengan data resmi. “Data Bank Indonesia mencatat kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025,” ujarnya. Bank Indonesia juga telah berkoordinasi dengan Google Indonesia untuk mengoreksi kesalahan ini.

Spekulasi dan Dugaan Penyebab Kesalahan Data

Keanehan nilai tukar di Google Finance ini menimbulkan berbagai spekulasi. Beberapa pengamat pasar, termasuk Ibrahim Assuaibi, menduga adanya kemungkinan gangguan teknis atau bahkan peretasan yang menyebabkan data nilai tukar tampak tidak wajar. “Mungkin hacker sedang mencoba mengotak-atik angka nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” kata Ibrahim.

Sementara itu, platform lain seperti Xe.com, Yahoo Finance, dan data kurs dari bank-bank besar di Indonesia menunjukkan nilai tukar rupiah yang konsisten di kisaran Rp16.300 per dolar AS, mengonfirmasi bahwa angka Rp8.170 adalah kesalahan sistem semata.

Prediksi Pergerakan Rupiah ke Depan

Ke depan, Ibrahim memperkirakan rupiah masih berpotensi melemah pada Senin, 3 Februari 2025, dengan rentang nilai tukar di antara Rp16.300 hingga Rp16.360 per dolar AS. Faktor eksternal seperti kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan China serta kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) yang tidak menuruti keinginan Trump menjadi sentimen utama yang mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Demi menjaga stabilitas rupiah, Bank Indonesia diperkirakan akan melakukan intervensi di pasar. Faktor domestik seperti inflasi yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) juga akan menjadi perhatian utama dalam menentukan langkah kebijakan moneter selanjutnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *