www.panturajournalist.com – Indramayu, Kabupaten Indramayu sangat kaya akan adat istiadat leluhur yang hingga saat ini masih terus terpelihara. Salah satunya yaitu yang dilakukan oleh warga Desa Tegaltaman, Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu, Senin (28/11/2022).
Tradisi unjungan adalah tradisi sakral di Kabupaten Indramayu dalam menjunjung tinggi adat istiadat warga setempat.
Adapun, intisari dari tradisi unjungan adalah ziarah dan berdoa, kepada para leluhur yang sudah tiada. Ratusan tumpeng dalam acara unjungan memadati lokasi Mbah Buyut Taman.
Selain itu, Tradisi Unjungan juga sekaligus sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.
“Kegiatan unjungan ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Anggarannya juga dari patungan masyarakat,” ujar Kuwu Tegaltaman, Makrushadi.
Kuwu Makrushadi menjelaskan, dalam pelaksanaannya seluruh masyarakat berkumpul di Pesarean Mbah Buyut Tamn atau kebuyutan di desa setempat lalu melaksanakan doa bersama.
“Habis berdoa masyarakat makan bersama. Untuk konsumsi ini ialah nasi dan lauk pauk yang dikumpulkan dari hari-hari sebelumnya lalu dijadikan tumpengan,” ujar dia.
Setelah itu, dilanjut dengan menampilkan kesenian tradisional Wayang Kulit semalam suntuk.Menurut Kuwu Makrushadi Tradisi Unjungan selalu dinanti masyarakat setiap tahunnya.
Kegiatan ini juga membuktikan bahwa kekompakan serta gotongroyong antar warga selalu terjaga.
Tradisi sakral di Kabupaten Indramayu dalam menjunjung tinggi adat istiadat warga setempat. Selain itu, Tradisi Unjungan juga sekaligus sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.
Kegiatan ini juga membuktikan bahwa kekompakan serta gotongroyong antar warga selalu terjaga. Biasanya adat unjungan digelar satu tahun sekali di antara bulan Muharam dan Safar selalu diadakan tradisi mermule atau yang biasa disebut dengan Tradisi Unjungan oleh masyarakat setempat.
Makrushadi berharap adat unjungan ini terus dikembangkan sehingga kekompakan warga terus
terjalin, pungkasnya.
(Uri Damuri)