Transparansi Dipertaruhkan : Warga Minta Unwir dan Panitia Kabupaten Jelaskan Cara Hitung Nilai Wawancara Pilwu

Patrol-Indramayu  # Polemik mengenai hasil seleksi akademik Bakal Calon Kuwu Desa Patrol terus mencuat setelah masyarakat dan peserta mempertanyakan ketidakterbukaan mekanisme penilaian, terutama pada sesi wawancara yang dilaksanakan Universitas Wiralodra (Unwir) Indramayu.

Hasil tes tertulis yang diumumkan panitia kabupaten menampilkan skor numerik secara jelas, namun pada tes wawancara hanya tercantum persentase akhir tanpa skor mentah, tanpa indikator penilaian, dan tanpa rubrik evaluasi.
Langkah ini menimbulkan tanya besar: mengapa bagian paling subjektif dari penilaian justru tidak ditampilkan secara lengkap?

Perbandingan Nilai: Di Sini Titik Awal Kejanggalan Muncul

Salah satu peserta, Akhmad Zaenuri, S.E. (Kang Jay Kresna), mengapresiasi keseluruhan proses seleksi, namun menilai bahwa pengumuman hasil seharusnya memuat data lengkap, terlebih karena wawancara adalah komponen penilaian paling menentukan dalam beberapa kasus.

Data yang dirilis panitia menunjukkan:

Keanehan mulai terlihat saat peserta dengan nilai tertulis paling rendah justru memperoleh persentase wawancara tertinggi, tanpa ada penjelasan bagaimana nilai tersebut dihitung.

Menurut Kang Jay, sebagai motivator dan pembicara publik, kemampuan komunikasi sudah menjadi bagian dari kesehariannya.

“Kami tidak mempertanyakan hasilnya, tapi prosedurnya. Jika tertulis bisa dibuka secara gamblang, maka wawancara pun seharusnya bisa ditampilkan dengan skor lengkap agar tidak menimbulkan persepsi liar,” terang Kang Jay ke panturajournalist.com. Jumat,21/11/2025.

Komentar Kapolsek Patrol : Pentingnya Transparansi untuk Mencegah Konflik Sosial

Merespons kegelisahan warga, Kapolsek Patrol KOMPOL H. Saripudin menyampaikan pandangannya.
Beliau menegaskan bahwa Pilwu adalah proses demokrasi tingkat desa yang harus dijaga keamanan, ketertiban, dan integritasnya.

“Kami dari kepolisian tidak ikut campur dalam teknis penilaian. Namun kami berkepentingan memastikan situasi tetap kondusif. Transparansi diperlukan agar tidak muncul kesalahpahaman yang bisa memicu keresahan. Kami berharap pihak penyelenggara bisa memberikan penjelasan yang terang kepada masyarakat,” ujar KOMPOL H. Saripudin.

Kapolsek juga menambahkan bahwa keterbukaan informasi adalah bagian dari pencegahan dini potensi gesekan di tengah masyarakat.

Unwir sebagai Pelaksana Teknis : Transparansi Adalah Keharusan Akademis

Universitas Wiralodra adalah lembaga yang ditunjuk untuk menyelenggarakan tes akademik. Status Unwir sebagai institusi akademik membuat publik menaruh harapan besar pada:

  • objektivitas,

  • independensi,

  • dan akuntabilitas akademik.

Karena itu, publik menilai penting bagi Unwir untuk menjelaskan:

  1. Instrumen wawancara apa yang digunakan?

  2. Siapa pewawancara dan apa kualifikasinya?

  3. Rubrik penilaian seperti apa yang dipakai untuk mengonversi penilaian menjadi persentase?

  4. Mengapa skor mentah tidak ditampilkan seperti pada tes tertulis?

Tanpa penjelasan tersebut, ruang tanya publik semakin melebar.

Panitia Kabupaten Ikut Diminta Bertanggung Jawab

Masalah ini bukan semata tanggung jawab Unwir.
Hasil final seleksi ditetapkan melalui SK yang ditandatangani langsung oleh Sekda Indramayu, Aep Surahman, selaku Ketua Panitia Pemilihan Kuwu tingkat kabupaten.

Dengan demikian, panitia kabupaten berkewajiban:

  • memastikan seluruh prosedur penilaian dapat diverifikasi,

  • memastikan lembaga pelaksana teknis bekerja sesuai standar,

  • dan menjelaskan kepada masyarakat jika ditemukan ketidaksesuaian prosedur.

Tokoh masyarakat Desa Patrol menilai bahwa kesalahan kecil dalam transparansi dapat berakibat besar pada kepercayaan publik terhadap proses Pilwu.

 Masyarakat Tidak Ingin Polemik  Hanya Ingin Kejelasan

Warga Desa Patrol berharap agar polemik ini tidak melebar menjadi isu politik, namun diselesaikan melalui:

  • keterbukaan dokumen penilaian,

  • penjelasan resmi dari pihak Unwir,

  • dan sikap responsif dari panitia kabupaten.

Prinsipnya sederhana:
Lebih baik menjelaskan daripada membiarkan keraguan tumbuh.

Integritas Proses Adalah Ruh Demokrasi Desa

Seleksi akademik adalah pintu awal untuk mencetak pemimpin desa yang berkualitas.
Karena itu, prosesnya harus terang benderang, tidak menyisakan ruang gelap sedikit pun.

Transparansi bukan hanya hak peserta, tapi hak seluruh warga desa yang akan memilih calonnya.

Publik menunggu Unwir dan panitia kabupaten memberikan penjelasan resmi agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga, dan proses Pilwu dapat berjalan sebagaimana mestinya: bersih, objektif, dan berintegritas.

Polemik hasil tes akademik Pilwu Desa Patrol muncul setelah nilai wawancara hanya ditampilkan dalam bentuk persentase tanpa skor mentah. Publik mendesak Universitas Wiralodra (Unwir) membuka prosedur penilaian secara transparan demi menjaga integritas proses seleksi.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *