Indramayu, Jabar | panturajournalist.com– Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Selanjutnya menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.
Untuk mengatasi Stunting yang masih banyak ini, diperlukan keterlibatan pemerintah dan masyarakat, dalam hal ini, Pemerintah kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu, Jawa barat, melalui program Orang Tua Asuh Anak Stunting (OTAAS) yang digagas oleh bupati Indramayu Hj.Nina agustina, untuk mempercepat penurunan anak Stunting.
Camat Kertasemaya Ade sukma wibowo,S,Sos,M,Si melalui Kasi Kesos Kecanatan Kertasemaya Rizka Novitasari,S, STP,MM mengatakan;
“makanan tambahan ini yang berupa susu dan telur, mudah mudahan tidak alergi terhadap anak, sehingga anak menjadi sehat dan kuat,”katanya.
Dari 13 desa diwilayah kec Kertasemaya terdapat 5 desa, yang ditemukan ada 8 anak yang menjadi anak asuh stunting. Orang Tua Asuh Anak Stunting ( OTAAS ), memberikan makanan tambahan 2 X dalam 1 bulan, berupa 1 kotak susu SGM 150g dan 16 biji telor ayam.
Baca Juga :
Camat Bangodua RM. Wahyu Adhiwijaya Sosialisasikan Label Beras Indramayu, Lumbung Pangan Nasional