Indramayu, panturajournalist.com – Proyek normalisasi aliran sungai terus dikebut, kali ini aliran sungai induk bugis hingga bendung salamdarma segera dikerjakan untuk mengantisipasi musim gadu, untuk itu pihak PJT mengajukan pemeliharaan induk sungai karena dilihat dan sudah banyak sedimentasi sepanjang saluran sungai induk.
Hal ini sangatlah penting karena sesaat lagi memasuki musim tanam gadu yang dimana ketersediaan air untuk petani harus dipenuhi untuk kebutuhan tanam petani. Musim tanam gadu biasanya dimulai bulan April hingga Juli. Senin, (22/04/2024).
Seperti apa yang disampaikan Supervisor Perawatan dan Pemeliharaan PJT II Seksi Patrol Nana Supriatna, mengatakan ” Pengerjaan normalisasi sungai ini sangatlah penting karena sesaat lagi wilayah kami memasuki masa tanam gadu yang artinya kami harus memastikan ketersediaaan pasokan air untuk kebutuhan petani khususnya yang berada di wilayah PJT II Seksi Patrol ” tegasnya, melalui sambungan telpon WA.
” Pengerjaan pengerukan lumpur ini akan kami kerjakan secara bertahap, dan untuk termin pertama kami targetkan hingga tiga kilometer dan selanjutnya kembali kami akan koordinasi terlebih dahulu. Tiga kilometer yang kami lihat dan perlu penanganan dengan segera dikarenakan tingkat sedimentasi lumpur yg tinggi dengan ketebalan yang bervariasi ” Tambah Nana.
Ketika disinggung perihal pedagang yang menempati sepanjang bantaran sungai, tidak menjadi masalah karena secara sadar pedagang yang menempati lahan bantaran sungai dengan sendirinya memahami dan membongkar sendiri lapak dagangannya yang di buat secara semi permanen karena jauh hari sebelumnya sudah diberikan edukasi dan pemahaman.
” Harapan kami adalah, ketika musim tanam gadu para petani yang berada disepanjang sungai peliharaan PJT II seksi Patrol tidak kekurangan pasokan air, sehingga ancaman gagal tanam atau puso tidak terjadi ” Nana menambahkan.
Sementara itu para petani mendukung dan menyambut baik kegiatan pengurasan lumpur ini dengan alasan, air akan mengalir dengan lancar dan tidak tersendat sehingga sawah atau kebun mereka mendapatkan pasokan air yang baik. (dho)