www.panturajournalist.com – Indramayu, 7 hektar lahan pertanian bawang merah milik H.Noto di Blok Gadel Desa Anjatan Baru Kecamatan Anjatan, terancam gagal panen lantaran terendam banjir. Kerugian diprediksi mencapai Ratusan juta.
Kecamatan Anjatan Salah satu penghasil komoditi pertanian bawang merah, yang terendam banjir. akibat curah hujan yang berlebihan dan luapan air sungai Sukra,di Blok Gadel Desa Anjatan Baru Kecamatan Anjatan.
“Banjir luapan dari sungai Sukra hampir menenggelamkan seluruh pertanian di sini. Untungnya kami Pompa dengan water pump, Sehingga Bawang Merah bisa di selamatkan” ujar salah satu pekerja Minggu. 01 Januari 2023.
Tak hanya persawahan saja, air juga menggenangi dipemukiman warga
“Selain sawah yang terendam banjir, air juga masuk di pemukiman warga,” jelas dia.
“Setiap hari membeli solar untuk menjalankan mesin sedot air, Sudah 15 hari Kamis menyedot air yang ada di parit bedengan bawang, Ratusan juta rupiah yang ditanggung oleh petani akibat banjir ini, kalau mesin pompa tidak dijalankan” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Rusnawi 45 tahun. Di desanya tak kurang dari 5 hektar lahan pertanian bawang merah yang terendam banjir dan terancam gagal panen.
“Secara kalkulasi ada ratusan juta rupiah petani rugi akibat banjir ini, karena dipastikan gagal panen. di Karangsambung untuk petani bawang merah baru Minggu kemarin panen, Coba kalau belum panen kerugian kira-kira mencapai ratusan juta untuk tanaman bawang merah saja, belum lagi kerugian milik warga yang terdampak banjir,” pungkasnya.
Mimin Sugiarto