www.panturajournalist.com Kalteng, peristiwa tenggelamnya kapan km.satya kencana III di pelabuhan panglima Utar desa Kumai kecamatan Kumai kabupaten Kotawaringin barat propinsi Kalimantan tengah. Kapal km.satya kencana III mengangkut sebanyak 289 orang yang terdiri dari 252 orang dewasa 24 anak anak dan 13 bayi, selain itu mengangkut 12 Fuso, 3 unit truk, 6 unit mobil, dan 4 unit sepeda motor. Rabu 19 Oktober 2022
Terkait peristiwa ini, Ditpolairud Polda Kalteng melalui Markas Unit Kumai dan KP XVIII-2004 langsung mendatangi lokasi kejadian yang dipimpin Bripka Tandri Sekman selaku Kepala Markas Unit Kumai dan Komandan Kapal XVIII-2004 Bripka M.M. Siregar untuk mendapatkan informasi dan membantu evakuasi barang.
Menurut Heru ” penolongan pertama yang dilakukan pihak pelabuhan menarik kapal km.satya kencana 3 dengan kapal tugboat dengan harapan kapal tersebut bisa kembali stabilitasnya, akan tetapi air yang begitu cepat masuk ke kapal sehingga kapal menjadi karam “.
Disebutkan Tandri menerangkan, saat KM Satya Kencana III tiba di Pelabuhan Panglima Utar Kumai pada pukul 00.00 WIB. Saat itu, para penumpang turun dari kapal diikuti sejumlah kendaraan bermuatan. Peristiwa kapal tenggelam tersebut, terjadi berlabuh di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kabupaten Kobar. kapal penumpang KM Satya Kencana III tenggelam di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu dini hari tadi (19/10), sekitar pukul 02.00 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun sebanyak 11 kendaraan ikut tenggelam bersama kapal penyeberangan antar pulau milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) tersebut.
Kepala KSOP Kelas IV Kumai Hary Suryanto mengungkapkan insiden ini bermula saat KM Satya Kencana III tiba di Pelabuhan Panglima Utar Kumai pada pukul 00.00 WIB. Saat itu, para penumpang turun dari kapal diikuti sejumlah kendaraan bermuatan.
Awalnya, sebanyak 3 truk fuso berhasil mendarat di pelabuhan. Namun ketika berupaya mengeluarkan truk ke-4, tiba-tiba badan truk sangkut di pintu keluar yang mengakibatkan kapal miring dan membuat air masuk ke dalam kapal.
Miringnya badan kapal tersebut membuat truk bermuatan yang ada di dalam kapal juga ikut terguling. Beruntung tidak ada penumpang maupun sopir yang menjadi korban.
“Kapal sandar di pelabuhan panglima Utar dilanjutkan dengan kegiatan penurunan penumpang di Embarkasi dan bongkar muatan, saat bongkaran ke 4 ada 1 unit truk besar nyangkut dipintu dan pada waktu bersamaan ada truk roboh menyebabkan kapal miring dan air masuk ke kapal” ungkap Hary susanto.
Ia menambahkan, pada saat kejadian awak kapal yang berada di dalam juga sudah berupaya mengurangi dampak miringnya badan kapal, tetapi tidak berhasil. Kemudian kapten kapal memerintahkan anak buah kapal (ABK) untuk meninggalkan kapal.
“Sebelumnya sudah ada usaha dari kapal untuk mengurangi air yang masuk dengan mengatur heling kapal dan menutup pintu-pintu kedap, tapi tidak terkejar sehingga nakhoda memerintahkan crew kapal semua untuk meninggalkan kapal,” pungkas dia.
Berdasarkan catatan KSOP, muatan yang masih di dalam kapal di antaranya 2 kendaraan kecil dan 9 truk besar.
(Yogi.w – M.sugiarto)