www.panturajournalist.com – Indramayu, Menjadi kepala Desa tak hanya mengurusi pemerintahan dan pembangunan saja. Urusan sosial kemasyarakatan juga tak lepas dari perhatian seorang kepala desa. Salah satunya, menumbuhkan partisipasi donor darah kepada warga. Kegiatan mulia ini berlangsung di aula kantor Desa Bugis Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu.
Usai terhenti beberapa waktu akibat pandemi COVID-19, Pemerintah Desa (Pemdes) Bugis Kecamatan Anjatan kembali menggelar donor darah pada Selasa (6/12/2022). Kegiatan tersebut rencananya akan kembali dilaksanakan rutin setiap tiga bulan sekali
Kepala Desa Bugis Johan Wahyudi mengatakan kegiatan donor darah ini sebagai wujud kemanusiaan terhadap sesama. Baginya, ini tindakan sederhana yang bisa dilakukan setiap orang untuk membantu menambah stok darah PMI Kabupaten Indramayu Ia pun berterimakasih kepada masyarakat yang bersedia mendonorkan darahnya. Ia berharap kegiatan donor terus berlanjut dan menambah antusias masyarakat semakin tinggi.
“Saya sangat berterimakasih kepada masyarakat Bugis yang telah bersedia mendonorkan darah mereka untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan. Semoga ini terus berlanjut dan masyarakat semakin antusias,” ungkapnya.
Selain bentuk aksi kepedulian, Kades Johan Wahyudi juga mengutarakan manfaat dari donor darah. Antara lain mengurangi resiko penyakit jantung, membakar kalori, menurunkan resiko kanker, meningkatkan produksi darah, menurunkan kolesterol, dan menjadikan pikiran lebih stabil. “Donor juga menyehatkan,” imbuhnya.
Pantauan awak media www.panturajournalist.com kegiatan donor darah berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Para pendonor yang mayoritas dari warga masyarakat desa setempat terlihat antusias menyumbangkan setetes demi setetes darah mereka untuk sesama yang membutuhkan.
Para calon pendonor harus memenuhi beberapa persyaratan medis ketika akan mendonorkan darahnya. Meliputi cek tekanan darah dan berat badan yang ideal. Kemudian, kecukupan waktu tidur, tidak dalam keadaan sedang datang bulan, tidak memiliki penyakit, dan tidak mengonsumsi obat minimal sejak satu minggu sebelumnya.
M.sugiarto