Hari ini Program MBG Resmi Dimulai, 190 Dapur Gizi Siap Melayani!

Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2024)

Jakarta, Senin (6/1/2025) #Pemerintah Republik Indonesia resmi meluncurkan program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi. Program ini menjadi pencapaian signifikan dalam 78 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Ini merupakan tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional bagi balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil, dan menyusui,” ujar Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam keterangan tertulis pada Minggu (5/1/2025).

Fasilitas Dapur MBG Siap Beroperasi

Berdasarkan laporan Badan Gizi Nasional (BGN), sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG telah siap beroperasi. Dapur ini tersebar di berbagai provinsi, seperti Aceh, Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Papua Selatan.

Setiap Dapur MBG dikelola secara profesional oleh kepala SPPG, bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan distribusi makanan. Selain itu, dapur-dapur ini menggunakan nampan berbahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Target 937 Dapur MBG pada Akhir Januari

Pada tahap awal, 190 Dapur MBG telah mulai beroperasi, dengan target mencapai 937 Dapur MBG pada akhir Januari 2025. Program ini dilaksanakan secara bertahap, menyesuaikan dengan kesiapan masing-masing daerah. Peluncuran program ini juga dirancang bertepatan dengan dimulainya kegiatan belajar mengajar di sebagian besar sekolah pekan ini.

“Pemerintah menempatkan kesiapan Dapur MBG sebagai prioritas utama. Hal ini penting untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program,” tegas Hasan.

Program MBG bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti balita, anak-anak sekolah, dan ibu hamil. Selain itu, program ini diharapkan dapat Mengurangi angka kekurangan gizi di Indonesia, meningkatkan konsentrasi dan produktivitas anak-anak di sekolah dan menjadi langkah awal dalam mewujudkan generasi emas Indonesia 2045

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *