H.Sarjani Kritisi KBM, SMA Negri 1 Sukra

panturajournalist.com – Indramayu, H.Sarjani dan Tokoh Masyarakat Sukra,mendatangi Sekolah Menengah Atas (SMAN) Negeri 1 Sukra, melakukan pertemuan dengan pihak sekolah, audiensi berlangsung diruangan guru.

Hadir dalam pertemuan ini, Kepala sekolah SMAN 1 Sukra melalui Wakil Kepala Sekolah Kurikulum Siha Abdurohim, ketua komite sekolah Nasrudin, guru BK Rina, tokoh masyarakat H. Ato, dan warga diwakili H. Sarjani.kamis, (2/03)

 

Sebelumnya H. Sarjani mengatakan, sering mendapati peserta didik masih berada diluar kelas, Padahal siswa masuk jam belajar. Namun, kata dia seakan tidak ada upaya dari pihak guru guna melakukan teguran, makanya ia beserta warga masyarakat yang lain mendatangi sekolah untuk menanyakan hal tersebut.

” Sering, Saya melihat anak-anak sekolah masih berada diluar sa’at jam belajar, dan berkliaran di jalanan, inilah yang saya takutkan kedepannya peminat calon siswa nanti sepi” ujarnya.

Ia menambahkan, tujuan adanya audiensi ini, tiada lain tiada bukan sebagai bentuk rasa kepeduliannya di dunia pendidikan pada sekolah tersebut, supaya lebih baik dan bagus hingga bisa diminati masyarakat, karena menurutnya , yang mana dirinya pun terlibat penggagas dalam pendirian sekolah.

Ditempat yang sama, ketua Komite sekolah, Nasrudin mengatakan, sangat apresiasi atas masukan ini, sebelumnya juga sudah disampaikan persoalan ini ke pihak sekolah agar secepatnya untuk disikapi.

” Sudah disampaikan, kepada kepsek, namun bliau sangat sibuk sekali, jadi belum sempet ketemu dengan H.Sarjani, untuk membicarakan hal pada hari ini ,” tuturnya.

Siha Abdurohim wakepsek kurikulum mewakili kepala sekolah, didampingi guru BK Rina, mengungkapkan,

“Ucapkan terimakasih atas usulan yang telah disampaikan warga masyarakat, dan meminta maaf atas ke tidak bisa hadiran kepala sekolah dalam acara tersebut, dikarenakan ada tugas luar kota, dan juga managemen sekolah yang mungkin dinilai kurang maksimal, Sekolah ini mempunyai 7 Rombongan Belajar ( Rombel), sebanyak kurang kebih 220 siswa, dan 17 tenaga pendidik, 3 PNS selebihnya tenaga honorer, ungkap wakepsek.

” Pihak sekolah akan berupaya memperbaiki dari masukan-masukan tokoh masyarakat, dan akan melakukan evaluasi dan monitoring sehingga kedepan lebih baik lagi dari sekarang ” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *