panturajournalist.com – Bagi yang beriman dan Taqwa faham adanya Neraka merupakan tempatnya bagi manusia yg berdosa dan minimnya bekal kebaikan untuk Akhirat,dan Surga tempat kembalinya orang-orang yang beriman dan Taqwa, banyak beramal sholeh.
Mereka adalah orang-orang yang mendapat karunia dan Rahmat dari Allah Swt. Kita juga tahu
Dunia tempat berladang amal sholeh untuk bekal di Akhirat kelak dan merupakan cerminan kehidupan kelak di Akhirat.
Tapi masih banyak yang abai dan tidak menggunakan akal untuk mengambil pelajaran.
Mari kita merenung sejenak, untuk muhasabah ; Berapa banyak kita berkenalan di FB, Instragram, WA dll.
Hanya sebatas suka – ria adapun kenalan masa sulit bisa dihitung jari, kecuali hanya sanak saodara teman seiman yang masih peduli.
Maka mawas dirilah bila kita sedang lapang dan diberi kemudahan Rizki oleh Alloh Swt. ” banyak teman yg kagum dan menyanjung ” Tapi kawan sejati adalah yang selalu mengingatkan kita kejalan yg diridhoi Allah Swt. , bukan orang-orang yang manis dibibir dan senang menyanjung dengan berlebihan dan tidak berani mengingatkan kesalahan dan kehilapan. Sesungguhnya kawan yang demikian hakekatnya adalah telah menjerumuskan kedalam kesesatan dan kehancuran.
INGAT !
Sa’at manusia sudah disebut zenajah, sudah dimasukan dalam kubur , Tidak satupun manusia ( sanak dan saodara, kawan didunia ) yang mau menemaninya, kecuali Amal ibadah, amal sholeh yang telah kita tanam masa hidup di Dunia .
Tapi jangan aneh, inilah hakekat kehidupan yg sesungguhnya.
Maka kita jangan terlena dgn kehidupan Dunia , jangan diperbudak hawa nafsu.
TAK ADA YANG MEMBERI MANFA’AT SELAIN IMAN DAN TAKWA.
Bila kita mendapati debu di mushaf ( Kitab Al-Qur’an ) Maka Tangisilah diri sendiri !
Karena telah banyak mengalami kerugian dan terputusnya dialog dgn Alloh Swt.
Buta petunjuk dan peringatan yang membawa kepada keselamatan baik di Dunia maupun di Akhirat.
“Peringatkan lah karena peringatan akan memberikan manfaat pada kaum mukminin”
Sungguh apakah tidak menggunakan akal ? dan tidak mengambil pelajaran . . . . . ?
Kita sering melihat dan mendengar berita kematian hampir setiap hari, sering melihat zenajah , bahkan melayat zenajah dan mengantar ke Kuburan, bahkan ketakutan kematian akan menghampirinya.
Tapi tidak sedikit orang – orang abai mengambil pelajaran untuk mempersiapkan bekal kehidupan setelah kematian.
Bahkan menjauhi dari tempat – tempat ibadah , menjauh dari menuntut ilmu Agama yang telah diperintah Allah Swt. dan yang dicontohkan Rasulullah Saw. Itu merupakan salah satu musibah Agama, dengan itu marilah kita mempersiapkan diri dengan memperbanyak bekal untuk perjalanan hidup yang kekal dan abadi ( Akhirat ), Mumpung masih diberi kesempatan hidup jangan menunda – nunda amal ibadah dan kebaikan dalam keseharian, karena kita tidak tahu kapan kematian menjemput.
Kehidupan itu terbagi 3 fase :
1. Hari Kemarin:
Kehidupan kemarin tidak bisa terulang kembali dan tidak akan pernah kembali lagi.
Maka jangan berandai – andai, jikalau . . . . danĀ Seandainya . . ……. tentang apa yang telah terjadi. Jangan menyesali tapi koreksi untuk kebaikan kedepan.
2. Hari ini :
Sesungguhnya kehidupan yang sesungguhnya adalah yang lagi dijalani hari ini.
Maka maksimalkan hari yang lagi kita jalani dengan banyak bersyukur dalam menerima karunia dan kelapangan hidup, dan sabar dlm menjalani ujian kesempitan hidup.
Dengan meningkatkan amal sholeh, apa – apa yang tidak sempat dijalankan hari kemarin, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Karena belum tentu hari esok bisa di kerjakan.
3. Hari Esok :
Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada hari esok, apakah masih diberi kesempatan menikmatinya atau tidak karena sudah dapat giliran kembali kepada Allah Swt. Oleh karena kita harus selalu katakan ” Insya Allah ” dan jangan menunda-nunda pekerjaan kebaikan sekecil apapun untuk hari esok.
Kerjakan semaksimal mungkin pada hari dimana kita masih diberi kesempatan untuk hidup , jangan banyak menyesali hal – hal yang mengecewakan dihari lampau, songsong kesempatan hidup yg diberikan Allah kepada kita, jangan panjang angan – angan, jalani kehidupan apa adanya.
Karna kita akan PERGI untuk selamanya, meninggalkan gemerlapnya dunia yang fanah ini, yang banyak menyita waktu hanya untuk mengejar harta, kedudukan, jabatan, popularitas, ingin dapat pujian dan sanjungan dari sesama manusia, sehingga menghalalkan segala cara, meninggalkan rambu-rambu dari Allah Swt. dan Rasulullah Saw.
Maka berhati – hatilah dalam menjalani kehidupan, ingat pesan Rasulullah Saw. ” pegang Dua perkara, maka selamanya hidup akan selamat.”
Yaitu Al – Qur’an dan Al – Hadits .