panturajournalist.com – Indramayu, Kepiting bakau hewan satu ini hidup di dua alam, di air dan darat, habitat kepiting ini didaerah pesisir pantai tepatnya di tanaman bakau maka tak heran dijuluki kepiting bakau.
Kepiting bakau bisa tumbuh hingga berbobot 7 ons dengan usian 5 bulan, pantas saja kepiting banyak diburu penikmat seafood sebagai pengganti dari rajungan. Lantaran daging kepiting bakau dan rajungan tidak ada bedanya, kecuali diharga.
Sementara harga kepiting bakau 60.000 per kilo sedangkan Rajungan mencapai 80.000 per kilo, rasa tekstur daginya hampir sama, cuman yang membedakan adalah bentuk dan harganya saja.
Jojo (42) warga Bngas setiap hari berburu kepiting bakau di wilayah pesisir laut eretan, berangkat jam 6 sore pulang jam 2 pagi, hasil yang didapat puluhan kepiting bakau.
Hasil perburuan kepiting bakau, yang besar dijual ke pengepul atau kewarung makanan, sedangkan yang kecil ditangkar dirumahnya, sudah ratusan kepiting dibudidaya jojo.
“Kadang semalam dapat 3 kilo sampai 8 kilo, yang besar dijual kerumah makan, yang kecilnya dipelihara” ungkapnya.
Dirumah Jojo terdapat penampungan untuk kepiting bakau, dalam 15 sampai 25 hari dipanen untuk memenuhi pelanggan warung makanan disekitar Pantura. Satu kilo ikan segar air tawar sebagai makanan bergizi bagi kepiting bakau peliharanya.
” Saya dirumah ada ratusan kepiting yang dibudidayaka atau penggemukan, kurang lebih satu kilo ikan segar sebagai makanannya” pungkasnya.