panturajournalist.com Pengangguran menjadi masalah yang marak terjadi di setiap negara. Walaupun dianggap wajar, tetapi tingkat pengangguran tinggi membuktikan bahwa suatu negara telah gagal dalam mengelola tenaga kerjanya.
Pengangguran sendiri memiliki banyak jenisnya, yaitu pengangguran friksional, pengangguran struktural, pengangguran siklis atau konjungtur, dan pengangguran musiman. Apa yang dimaksud dengan pengangguran siklis atau konjungtur? Pengangguran siklis adalah pengangguran yang terkena dampak dari naik dan turunnya perekonomian di suatu negara.
Perekonomian yang mengalami resesi (kemunduran) atau depresi (kehancuran) bisa menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Karena daya beli menurun, kegiatan produksi suatu perusahaan pun tersendat dan menyebabkan penumpukan barang di gudang.
Sehingga, kemungkinan besar kegiatan produksi dihentikan karena banyak barang tidak laku di pasaran dan perusahaan tidak sanggup lagi memberikan gaji kepada pekerjanya.
Pada akhirnya, para pekerja terpaksa diberhentikan dan menjadi pengangguran siklis atau konjungtur.
Namun sayangnya, pertambahan penduduk tetap berjalan di saat ekonomi mengalami kemunduran. Pertambahan penduduk tersebut kemudian menjadi angkatan pencari kerja baru yang menambah jumlah pengangguran.
Wah, kalau tidak segera diatasi, sebuah negara bisa dipenuhi oleh pengangguran siklis. Karena jumlah pengangguran meningkat dan waktu yang digunakan untuk mencari kerja jauh lebih lama.
Penyebab Terjadinya Pengangguran Siklis atau Konjungtur
Setelah mengetahui definisinya, berikut ini adalah penyebab terjadinya pengangguran siklis:
- Permintaan barang yang menurun akibat berkurangnya daya beli masyarakat membuat perusahaan menghentikan produksinya. Karena produksi yang tidak lagi berjalan, pekerja yang mengurus kegiatan produksi ini tidak lagi dibutuhkan. Sehingga terjadi pemutusan hubungan kerja yang menghasilkan peningkatan pengangguran siklis.
- Adanya krisis global seperti perang atau pandemi yang mempengaruhi siklus ekonomi suatu negara, apalagi perusahaan kecil negara-negara berkembang. Negara berkembang yang masih bergantung dengan mata uang negara lain bisa mengalami inflasi dan membuat perekonomian negara tersebut resesi.
Contoh Pengangguran Siklis atau Konjungtur
Nah, sekarang Quipperian sudah mengetahui definisi dan juga penyebab pengangguran siklis atau konjungtur.
Pengangguran siklis merupakan hasil dari tindakan perusahaan yang bertujuan untuk menyelamatkan perusahaan tersebut dari krisis ekonomi.
Berikut ini adalah contohnya:
- Saat pandemi COVID-19 melanda, banyak perusahaan dari berbagai sektor yang harus merumahkan karyawannya karena tidak mampu menggaji mereka lagi. Hal tersebut memang tidak dapat dihindari, karena adanya penurunan ekstrim dari permintaan produksi dan nyaris tidak ada masyarakat yang keluar rumah untuk berbelanja atau beraktivitas.
- Perusahaan tidak bisa menjalankan produksi karena ada peperangan yang terjadi di suatu negara. Bahkan peperangan itu bisa mempengaruhi negara-negara lain jika negara yang bersangkutan adalah pengekspor hasil bumi atau bahan pangan. Selain siklus ekonomi negara terganggu, perusahaan atau pabrik yang keuangannya tidak stabil juga bisa memutuskan hubungan dengan para pekerjanya.
- Ketika suatu daerah atau negara dilanda bencana alam, ada kemungkinan pabrik atau perusahaan rusak dan tidak dapat digunakan untuk melakukan produksi barang. Perusahaan akan berfokus pada pembangunan kembali dan merumahkan pekerja untuk menghemat pengeluaran.
Cara Mengatasi Pengangguran Siklis atau Konjungtur
Permasalahan ekonomi seperti pengangguran siklis atau konjungtur ini memang akan selalu ada. Keadaan ekonomi pun memiliki siklus yang kadang-kadang di atas dan di bawah.
Namun, segala permasalahan pasti memiliki solusi yang bisa membantu untuk mengurangi bahkan mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi pengangguran siklis atau konjungtur yang dapat dilakukan oleh pemerintah, perusahaan, dan juga masyarakat:
- Pemerintah harus berusaha untuk menaikkan daya beli masyarakat. Jika pemerintah membuka peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan tambahan penghasilan, maka masyarakat bisa membantu perusahaan untuk menghirup udara perputaran ekonomi yang kembali segar.
- Pemerintah dapat mendukung kegiatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). UMKM yang berfokus pada usaha kreatif dapat menjadi bantuan yang sangat berarti bagi perekonomian negara. Karena ketika perusahaan besar terdampak krisis moneter dan bermasalah dengan investasi, usaha-usaha kecil inilah yang menopang perekonomian. Jika UMKM mendapat sambutan baik dari masyarakat, maka bukan tidak mungkin jika UMKM tersebut akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi pengangguran yang mencari kerja.
- Berinvestasilah pada usaha-usaha dalam negeri. Masyarakat juga sebaiknya membeli produk-produk dari dalam negerinya sendiri agar dapat menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan pendapatan negara. Dengan demikian, usaha yang maju dapat memperluas lapangan pekerjaan.
- Perusahaan harus bisa mengajak masyarakat untuk membeli barang atau jasa dengan menggunakan teknik marketing yang menarik. Marketing yang berhasil bisa menguntungkan perusahaan yang bersangkutan sehingga bisa melakukan perluasan usaha dan nantinya dapat membuka lowongan pekerjaan bagi pengangguran yang mencari kerja.
- Pemerintah dapat mendirikan berbagai macam industri padat karya di bidang tekstil, industri kreatif, pengolahan makanan, dan sebagainya. Di Indonesia sendiri, ada banyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan sebagai produk yang tak kalah saing dengan produk-produk di luar negeri. Dengan diadakannya industri padat karya, kesempatan bekerja juga akan semakin terbuka bagi masyarakat yang masih mencari kerja.
Baca juga : 7 Tips Jitu ini untuk Berikan Semangat Kepada Suami |
Demikian penjelasan mengenai definisi, penyebab, contoh, dan cara mengatasi pengangguran siklis atau konjungtur. Ternyata pengangguran ada banyak jenisnya ya!