INDRAMAYU, #Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kecamatan Indramayu mengadakan Rapat Musim Tanam 1 (Rendeng) Tahun 2024/2025. Acara ini diselenggarakan pada Senin (18/11/2024) di Aula Kantor Kecamatan Indramayu, Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu. Rapat ini juga mencakup wilayah Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 100 peserta, termasuk perwakilan Forkopimcam, Kepala Dinas DKPP, POPT, IRPOM, para kuwu, dan ketua Gapoktan.
Tiga Persoalan Utama dalam Musim Tanam
Dalam sambutannya, Camat Indramayu, Indra Mulyana, AP., ST, menjelaskan tiga persoalan utama yang sering dihadapi petani saat memasuki musim tanam:
- Ketersediaan Air:
Hampir 90% suplai air untuk persawahan di Indramayu berasal dari Waduk Jatigede, yang menjadi sumber utama irigasi. - Ketersediaan Pupuk:
Pupuk subsidi untuk wilayah Kecamatan Indramayu sudah terpenuhi sesuai kebutuhan. - Pompanisasi:
Layanan pompanisasi disiapkan untuk mengatasi kebutuhan air mendesak, terutama saat musim kemarau.
“Penjelasan lebih lanjut akan disampaikan oleh Kadis DKPP, Pak Sugeng,” tambah Indra Mulyana.
Strategi Swasembada Pangan oleh DKPP
Kepala Dinas DKPP, Drs. H. Sugeng Heryanto, M.Si, memaparkan strategi untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah pusat. Ia menyoroti pentingnya perhatian terhadap semua komoditas pangan, termasuk beras, daging, telur, dan sayuran.
“Indramayu sebagai lumbung padi terbesar di Jawa Barat harus mampu meningkatkan produksi beras untuk mendukung swasembada pangan, meski saat ini kita masih menghadapi impor beras dari luar negeri,” ujarnya.
Sugeng juga menyebutkan tiga pilar utama keberhasilan petani:
- Sumber Daya Manusia (SDM): Edukasi petani secara teratur agar mereka lebih kompeten.
- Infrastruktur: Peningkatan irigasi, kesuburan tanah, dan ketersediaan pupuk.
- Pemasaran: Meningkatkan harga jual hasil panen untuk memberikan keuntungan lebih bagi petani.
Rapat ini bertujuan memberikan solusi konkret terhadap berbagai tantangan yang dihadapi petani. Camat Indramayu dan Kadis DKPP optimis bahwa koordinasi ini akan mendukung peningkatan produktivitas petani dan memperkuat posisi Indramayu sebagai daerah penghasil beras unggulan di Jawa Barat.