Pelatihan PKRS di Indramayu: Cegah Kekerasan Seksual dan Perkawinan Dini

Indramayu # Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Indramayu bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu sukses menggelar Pelatihan Monitoring Implementasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi Seksual (PKRS). Program yang dilaksanakan melalui inisiatif Right Here Right Now 2 (RHRN2) ini bertujuan memperkuat edukasi kesehatan reproduksi di sekolah, khususnya untuk remaja SMP.

Pelatihan berlangsung selama dua hari, dari 28 hingga 29 November 2024, di Hotel Prima, Indramayu, dengan dihadiri oleh sekitar 50 peserta. Peserta terdiri atas guru SMP Negeri dan Swasta, pengawas sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, serta staf dari PMI dan Disdikbud.

Bacaan Lainnya

Langkah Preventif Cegah Kekerasan Seksual dan Perkawinan Dini

Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada para pendidik tentang pentingnya kesehatan reproduksi remaja, guna mencegah terjadinya kasus kekerasan seksual dan perkawinan usia dini di Kabupaten Indramayu.

Kabid Pembinaan SMP, Hj. Eti Herawati, M.Pd., yang mewakili Kepala Disdikbud, menyampaikan bahwa kolaborasi antara PMI dan Disdikbud merupakan langkah strategis untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi.

Master Teacher dan Narasumber Berkompeten

Kegiatan ini menghadirkan 16 Master Teacher PKRS dari berbagai daerah, seperti Jombang, Garut, dan Lombok, serta narasumber dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

Rangkaian acara meliputi:

  • Pemaparan materi oleh para narasumber.
  • Micro-teaching sebagai sesi praktik langsung bagi peserta.
  • Pre-test dan post-test untuk mengukur efektivitas pelatihan.

Harapan Pasca-Pelatihan

Wahyu Anjar Pradana, staf PMI Indramayu sekaligus pengelola program RHRN2, menyampaikan bahwa implementasi PKRS direncanakan mulai Februari 2025.

“Setelah monitoring ini, kami berharap sekolah mampu menerapkan PKRS secara berkelanjutan. Selain itu, Disdikbud dan PMI akan terus melakukan evaluasi agar tujuan bersama dapat tercapai,” ujar Wahyu.

Pelatihan ini diharapkan menjadi fondasi kuat untuk meningkatkan pemahaman remaja SMP di Indramayu tentang kesehatan reproduksi, serta menciptakan generasi muda yang lebih sadar dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *