Pernah nggak, lagi nonton film superhero, tiba-tiba ada tokoh yang baru muncul di akhir cerita dan mengaku sebagai penyelamat? Lucu, kan? Tapi… apa jadinya kalau kejadian ini nyata?
Nah, di dunia politik, terutama saat Pilkada, fenomena serupa sering terjadi. Ada istilah “pahlawan kesiangan” untuk menggambarkan sosok yang muncul di detik-detik akhir, lalu bertingkah seolah-olah dia adalah kunci kemenangan.
Coba bayangkan skenarionya. Tim sukses sudah kerja keras berbulan-bulan: Blusukan pagi-siang-malam, Pasang spanduk sambil kehujanan, Mikirin strategi sampai lupa makan.
Lalu tiba-tiba ada yang datang dengan langkah santai, senyum lebar, dan bilang, “Santai, bro, gue yang beresin sekarang. Kita pasti menang!”
Kalau ini film komedi, mungkin kita ketawa. Tapi kalau kamu bagian dari tim itu? Rasanya antara mau ketawa kecut atau nangis bombay, kan?
Kenapa Pahlawan Kesiangan Itu Ada?
Fenomena ini nggak muncul tiba-tiba. Ada alasan (atau pembenaran) kenapa mereka datang di akhir:
- Nunggu Aman: Ada orang yang takut gagal, jadi mereka tunggu momen kemenangan hampir pasti baru ikut nimbrung.
- Suka Spotlight: Sebagian memang hanya ingin tampil saat sorotan kamera menyala. Siapa sih yang nggak suka jadi pusat perhatian?
- Niat Baik, Tapi Terlambat: Ada juga yang sebenarnya tulus ingin bantu, cuma momennya aja salah.
Tapi apa ini selalu salah? Belum tentu. Kadang mereka bisa bawa energi baru atau ide segar—kalau mau serius terlibat.
Daripada kesal atau menjadikannya bahan meme, ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil:
- Konsistensi Itu Segalanya
Mereka yang hadir dari awal dan konsisten berjuang layak mendapat apresiasi lebih. Jangan sampai kerja keras mereka tergeser oleh mereka yang “cuma numpang eksis.” - Jangan Tunggu Aman, Berjuanglah Sejak Awal
Kalau kamu mau mendukung sesuatu, masuklah dari awal. Nggak apa-apa ikut susah dulu, karena hasil manis lebih nikmat kalau kamu merasakan prosesnya. - Gunakan dengan Bijak
Kalau ada “pahlawan kesiangan,” jangan langsung tolak mentah-mentah. Coba ajak mereka benar-benar kerja, bukan hanya gaya. Siapa tahu mereka membawa manfaat tambahan.
Kalau Dunia Nyata Seperti Film
Coba bayangin kalau fenomena ini terjadi di film superhero terkenal. Misalnya, di “Avengers: Endgame,” tiba-tiba muncul karakter baru yang bilang, “Tenang, gue yang bakal ngalahin Thanos.” Padahal, Iron Man sudah jungkir balik, Captain America habis-habisan, dan Thor setengah pingsan. Reaksi penonton? Campur antara ngakak, dongkol, dan bingung.
Tapi hidup bukan film. Kalau kita mau menang, semua harus ikut berjuang dari awal. Jangan tunggu di ujung cerita dan berharap jadi tokoh utama.
Untuk kamu yang merasa diri “pahlawan kesiangan,” ini pesan sederhana: Yuk, ubah mindset! Daripada datang di penghujung acara, tetap exist walau dibelakang layar dan benar-benar jadi bagian dari perjuangan. Siapa tahu, julukanmu bisa berubah dari “kesiangan” menjadi “kebanggaan.”
Dan untuk tim inti, kalau fenomena ini terjadi, cobalah tetap santai. Daripada drama, jadikan mereka peluang untuk memperkuat tim. Karena pada akhirnya, kemenangan diraih bukan oleh satu orang, tapi oleh kerja sama semua pihak.
Selamat menikmati akhir pekan!
Penulis :
Toto Suranto – ToSu
# Pemerhati dan Kreatif Media # Iqro Media Semesta