Indramayu, #Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu bekerja sama dengan Yayasan NLR Indonesia menggelar Loka Karya Sahabat Pendamping Kusta, Sabtu (07/12/2024). Acara ini berlangsung di Hotel Prima, Jalan Di Panjaitan No.61, Karanganyar, Indramayu, Jawa Barat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat dukungan kepada penyandang kusta di Indramayu sekaligus menyusun strategi pemberantasan kusta melalui pendekatan inklusif. Hadir dalam acara ini, perwakilan Dinas Kesehatan Basudin, S.Km., M.Km., Manager Program NLR Angga Yanuar, serta narasumber dari Forum Komunikasi Difabel Cirebon (FKDC). Sebanyak 15 peserta dari tujuh kecamatan yang pernah mengalami kusta (OYPMK) turut ambil bagian.
Dukungan NLR Indonesia untuk Masyarakat Indramayu
NLR Indonesia adalah organisasi nirlaba yang fokus pada pemberantasan kusta melalui pendekatan Zero Transmission (nihil penularan), Zero Disability (nihil disabilitas), dan Zero Exclusion (nihil eksklusi). Melalui loka karya ini, NLR Indonesia membantu komunitas OYPMK untuk memperkuat organisasi mereka agar dapat lebih efektif dalam advokasi dan pemenuhan hak.
“Kami melibatkan perwakilan dari desa-desa, termasuk dari daerah Haurgelis. Harapan kami, pelatihan ini dapat meningkatkan akses layanan dasar bagi penyandang kusta dan membantu mereka mendapatkan hak-hak yang lebih baik,” ujar Angga Yanuar, Manager Program NLR.
Fakta tentang Kusta di Indonesia
Kabupaten Indramayu saat ini menempati peringkat ketiga di Jawa Barat dalam kasus kusta. Meskipun obat untuk kusta telah tersedia selama lebih dari 30 tahun, tantangan dalam pengobatan dan stigma sosial masih menjadi hambatan utama.
Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Dengan diadakannya loka karya ini, para penyandang kusta diharapkan dapat lebih percaya diri untuk menyuarakan kepentingan mereka dan memperkuat akses ke layanan kesehatan yang inklusif. Acara ini juga menjadi langkah strategis menuju Indramayu bebas kusta.
“Kami percaya bahwa kerja sama antara pemerintah, komunitas, dan organisasi seperti NLR akan membawa perubahan signifikan. Tahun-tahun mendatang, kami ingin memastikan semua penyandang kusta mendapatkan hak mereka dan hidup tanpa diskriminasi,” tambah Angga Yanuar.
Acara ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa kolaborasi antar pihak mampu menghapus stigma, meningkatkan inklusi, dan mendukung Indonesia menuju masa depan bebas kusta.